Keperawatan
Komunitas
adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan
penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan
rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan (CHN, 1977). Di Indonesia dikenal dengan sebutan
perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep
Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan kesehatan profesional
terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
komprehensif.
Halaman
- Beranda
- Tugas Fuji
- Video Fuji
- Video English Dian Husada Mojokerto
- Peran dan Fungsi Perawat Komunitas
- ETIKA KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
- Tahap pencegahan keperawatan komunitas (tujuan dan setrategi)
- Pengertian Keperawatan Komunitas
- Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas Indonesia
- STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
- Pengantar tentang kebijakan kesehatan dan analisis kebijakan
- DASAR - DASAR MEMBUAT KEBIJAKAN KESEHATAN
- MERENCANAKAN KEBIJAKAN KESEHATAN
- Tatanan Praktek Keperawatan Komunitas
- Prinsip – prinsip kep. komunitas
- KONSEP MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS
- ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Senin, 28 Mei 2012
Minggu, 13 Mei 2012
Dian husada sejarah perkembangan keperawatan Indonesia
Berbicara tentang sejarah keperawatan di Indonesia, maka perkembangan keperawatan di Indonesia dapat dibagi dalam tiga masa yaitu:
Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan oleh perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini begitu mengakar pada masyarakat, sehingga ketika ada yang sakit maka mereka akan pergi ke dukun untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan mantra-mantra dan bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti khasiatnya. Dari segi keperawatan, orang yang sakit hanya dirawat oleh kaum wanita yang berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc). Tidak ada catatan yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan alasan kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk merawat orang sakit. Pada masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan perkembangan yang berarti dalam bidang keperawatan.
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
Berbicara tentang sejarah keperawatan di Indonesia, maka perkembangan keperawatan di Indonesia dapat dibagi dalam tiga masa yaitu:
A. Keperawatan di Masa Kuno
Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan oleh perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini begitu mengakar pada masyarakat, sehingga ketika ada yang sakit maka mereka akan pergi ke dukun untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan mantra-mantra dan bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti khasiatnya. Dari segi keperawatan, orang yang sakit hanya dirawat oleh kaum wanita yang berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc). Tidak ada catatan yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan alasan kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk merawat orang sakit. Pada masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan perkembangan yang berarti dalam bidang keperawatan.
B. Keperawatan di
Masa Penjajahan
Di masa penjajahan, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami
kemajuan. Perkembangan keperawatan banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep
keperawatan dari Negeri Belanda. Hal ini tidak terlepas dari peranan pemerintah
Belanda yang mendirikan dinas kesehatan khusus tentara (saat itu disebut MGD)
dan dinas kesehatan rakyat (saat itu disebut BGD). Melalui kedua dinas tersebut
pemerintah Belanda merekrut perawat dari penduduk pribumi.
Perawat yang dalam bahasa Belanda disebut Velpleeger menjalankan
tugasnya sebagai perawat dengan dibantu oleh penjaga orang sakit yang disebut Zieken
Opposer. Para perawat dan penjaga orang sakit ini difasilitasi untuk
membentuk organisasi profesi. Organisasi profesi perawat pertama dibentuk di
Surabaya pada tahun 1799, organisasi tersebut bernama Perkoempoelan Zieken
Velpleeger / Velpleester Boemi Poetra (disingkat PZVB Boemi Poetra).
Para perawat ini bekerja di Binnen Hospital di Surabaya untuk merawat
staf dan tentara Belanda.
Untuk meningkatkan kemampuan para perawat ini agar dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang profesional, maka para perawat ini melalui
organisasinya diberikan semacam pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah
Belanda. Ilmu keperawatan pada masa Belanda disebut Verpleegkunde. Sejak
saat itu banyak sekali istilah-istilah keperawatan Indonesia yang mengadopsi
bahasa Belanda. Sampai sekarang masih sering kita dengar istilah Belanda
tersebut, misalnya nierbeken (bengkok), laken (sprei), bovenlaken
(kain penutup), warm-water zak (buli-buli hangat), Iiskap (buli-buli
dingin), scheren (gunting/cukur), dan lain-lain.
Ketika kekuasaan beralih ke masa Pemerintahan Jepang, keperawatan Indonesia
mengalami masa kegelapan. Wabah penyakit menyebar di mana-mana, jumlah orang
sakit meningkat, sementara bahan-bahan yang dibutuhkan seperti balutan dan
obat-obatan dalam kondisi kekurangan. Pendidikan keperawatan yang dilakukan
oleh pemerintah Belanda terhenti. Banyak perawat yang berhenti bekerja sebagai
perawat dikarenakan ketakutan dan kecemasan. Selanjutnya tidak ada catatan
perkembangan sampai akhirnya Indonesia mendapatkan kemerdekaan.
C. Keperawatan Indonesia Setelah Kemerdekaan
Sejarah perkembangan keperawatan Indonesia setelah kemerdekaan adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum tahun 1950:
Indonesia belum mempunyai konsep dasar tentang keperawatan.
2. Tahun 1950: Indonesia
mendirikan pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata Rawat (SPR).
3. Tahun 1945 – 1955: Berdirinya beberapa organisasi
profesi, diantaranya yaitu Persatuan Djuru Rawat dan Bidan Indonesia (PDBI),
Serikat Buruh Kesehatan, Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan
Pegawai Dalam Kesehatan.
4. Tahun 1962: Berdirinya Akademi Keperawatan (Akper).
5. Tahun 1955 - 1974: Organisasi profesi keperawatan
mengalami perubahan yaitu Ikatan Perawat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia,
Ikatan Guru Perawat Indonesia, Korps Perawat Indonesia, Majelis Permusyawaratan
Perawat Indonesia Sementara (MAPPIS), dan Federasi Tenaga Keperawatan.
6. Tahun 1974: Rapat Kerja Nasional tentang Pendidikan
Tenaga Perawat Tingkat Dasar yaitu berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK)
yang mengganti Sekolah Penata Rawat (SPR).
7. Tahun 1974: Berdirinya Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI).
8. Tahun 1876: Pendidikan Keperawatan di Indonesia yang
semula menyatu dengan pelayanan di rumah sakit, telah mulai memisahkan diri
(terpisah) dari rumah sakit.
9. Pada Januari 1983: Dilaksanakannya Lokakarya Nasional
Keperawatan I yang menghasilkan: a) Peranan Independen dan Interdependen yang
lebih terintegrasi dalam pelayanan kesehatan; b) Program gelar dalam pendidikan
keperawatan; c) Pengakuan terhadap keperawatan sebagai suatu profesi yang
mempunyai identitas profesional berotonomi, berkeahlian, mempunyai hak untuk
mengawasi praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.
10.
Tahun 1985:
Berdiri Pendidikan Keperawatan Setingkat Sarjana (S1 Keperawatan) yang pertama
yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang menjadi momentum
terbaik kebangkitan Profesi Keperawatan di Indonesia.
11.
Tahun 1999:
Berdiri Pendidikan Keperawatan Pasca Sarjana (S2 Keperawatan).
12.
Tahun 2000:
Keluarnya Lisensi Praktek Keperawatan berupa Peraturan Menteri Kesehatan.
PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN DI PALEMBANG, SUMATERA SELATAN
Perkembangan keperawatan di Palembang mengikuti perkembangan keperawatan Indonesia pada umumnya. Sebelum tahun 2000, pendidikan keperawatan di Palembang khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya adalah Sekolah Perawat Kesehatan dan Akademi Keperawatan yan diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan dan pihak swasta. Hampir di setiap kabupaten / kota di Sumatera Selatan terdapat lembaga pendidikan keperawatan.
Perkembangan keperawatan di Palembang mengikuti perkembangan keperawatan Indonesia pada umumnya. Sebelum tahun 2000, pendidikan keperawatan di Palembang khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya adalah Sekolah Perawat Kesehatan dan Akademi Keperawatan yan diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan dan pihak swasta. Hampir di setiap kabupaten / kota di Sumatera Selatan terdapat lembaga pendidikan keperawatan.
Pada tahun 2000,
berdiri pendidikan keperawatan setingkat sarjana yang pertama yaitu Program
Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina
Husada yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina
Husada. Berdirinya PSIK STIK Bina Husada memberikan perkembangan yang cukup
pesat di bidang keperawatan. Tokoh-tokoh yang pendiri PSIK STIK Bina Husada
yaitu Bapak Dr. H. Chairil Zaman, MSc., Bapak H. Amar Muntaha, SKM., M. Kes.,
Bapak Drs. H. M. Ali Yusuf, Bapak H. Martawan Madari, SKM., M. Kes. Ibu Dra.
Hj. Herawati.
Kemudian pada
tahun 2001, menyusul berdirinya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Berikutnya menyusul berdiri yaitu
PSIK STIKes Siti Khodijah dan PSIK STIKes Muhammadiyah.
BAHAN BACAAN:
RSCM, 1997. Pedoman Perawatan RSUP Nasional. RSCM: Jakarta.
M. Bouwhuizen. Ilmu Keperawatan (Verpleegkunde Zn). Alih bahasa: Drs. Med. Moelia Radja Siregar. EGC: Jakarta.
La Ode Jumadi Saffar, SKp. Pengantar Keperawatan Profesional. EGC: Jakarta.
Muslim Sudirman, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina Husada Palembang.
Nurharlinah, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina Husada Palembang.
RSCM, 1997. Pedoman Perawatan RSUP Nasional. RSCM: Jakarta.
M. Bouwhuizen. Ilmu Keperawatan (Verpleegkunde Zn). Alih bahasa: Drs. Med. Moelia Radja Siregar. EGC: Jakarta.
La Ode Jumadi Saffar, SKp. Pengantar Keperawatan Profesional. EGC: Jakarta.
Muslim Sudirman, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina Husada Palembang.
Nurharlinah, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina Husada Palembang.
ETIKA KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
DEFINISI
Etik = Ethics = Ethos = adat,
kebiasaan, perilaku, karakter.Adl ilmu yg mempelajari ttg apa yg baik dan buruk
scr moral.
Adl ilmu – kesusilaan – sepatutnya
mns hidup – dlm masy – bdsr aturan / prinsip – tingkah laku yg benar.
Etika keperawatan : alat utk
mengukur perilaku moral dlm kepwt. (berdsr kode etik yg berlaku)
Etika keperawatan kesehatan komunitas
: adl pengambilan keputusan bdrskan moral,pengetahuan ttg hak kliendan tgg jwb
profesi.
TUJUAN ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
- Menciptakan kepercayaan klien pd perawat
- Menciptakan kepercayaan pada sesama perawat
- Menciptakan kepercayaan masy pd profesi perawat
Aliran yg Berhubungan Dengan Etika
- Aliran Diskriptif --- yg memberi gmbr dan penjelasan bgmn mns berperilaku dlm ling atau dlm masy utk satu 7an.
- Aliran Normatif ---- perilaku benar atau salah diukur dgn norma
- Aliran Pluralisme ---- Suatu tindakan etis diukur berdsr kekomplekkan situasi yg dihadapi.
KODE ETIK KEPERAWATAN, PRINSIP DAN
FUNGSI KODE ETIK
KODE ETIK KEPERAWATAN
Kode Etik Keperawatan (KEK)---bagian
ddr etika kesh, tlh disusun oleh DPP PPNI melalui Munas PPNI di Jkt pd tgl 29
November 1989.KEK tdr dr 4 bab 16 pasal.
Bab 1 : Tgg jwb perawat thd klien,
tdr dr 4 pasal.
Bab 2 : Tgg jwb perawat thd tugas,
tdr dr 5 pasal.
Bab 3 : Tgg jwb perawat thd sejawat,
tdr dr 2 pasal.
Bab 4 : Tgg jwb perawat thd profesi,
trd dr 4 pasal.
Bab 5 : Tgg jwb perawat thd Negara,
tdr dr 2 pasal.
KEK mnt American Nurse Association (
ANA)
- Perawat melayani dengan penuh hormat thd klien
- Perawat melindungi hak dan privacy klien
- Perawatt melindungi publik/klien dr praktik yang ilegal
- Perawat memikul tgg jwb atas tindakan keperawatan scr individu
- Perawat memelihara kompentensi keperawatan
- Perawat melaksanakan pertimbangan menggunakan kompentensi dan kualifikasi individu dlm menjalankan tugas.
- Perawat turut serta beraktifitas dlm membantu pengembangan profesi.
- Perawat turut serta dlm meningkatkan standart keperawatan
- Membantu upaya profesi utk mnedukung Yankes yg berkualitas
- Turut serta melindungi publik dr informasi dan gambaran yg salah.
- Perawat bekerjasama dengan profesi kes lain dan publik dlm meningkatkan upaya memenuhi kes publik
KEK Mnt International Council Nurse
( ICN)
Adl Federasi perhimpunan Perawat
nasional di seluruh dunia yg didirikan tgl 1 Juli 1899 olh Mrs. Bedford Fenwich
di Hanover Square, London dan direvisi pd tahun 1973. Uraian KEK adal sbb:
- Tgg Jwb Utama Perawat, adalah :
- Meningkatkan kes
- Mencegah timbulnya penyakit
- Memelihara Kes, dan
- Mengurangi penderitaan
- Perawat individu dan anggota kelompok masyarakat, tgg jwb perawat adl melaksanakan askep sesuai kebutuhan masy.
- Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan, brtgg jwb thd standart praktik keperawatan
- Perawat dan Lingkungan masyarakat, perawat memprakarsai pembaharuan
- Perawat dan sejawat
- Perawat dan profesi keperawatan
Prinsip Dasar Kode etik Adl menghargai hak dan martabat
manusia.
Dlm menghadapi mas bersifat etis /
moral. Perawat hrs bertanya pd diri sendiri.
Bagaimana pengaruh tindakan saya thd
klien ,thd tim kerja, diri sendiri dan profesi .
Fungsi Kode Etik ; mnt Kozier & Erb, 1990 antara
lain :
1. Etik berhub. Dgn standart profesi
utk melindungi perawat dan klien
2. Kode Etik sbg alat penyusun
Standart Praktik Profesional
3. Mrp Pedoman dlm melaksanakan
tindakan & hrs diterima sbg nilai pribadi bagi anggota
4. memberi kerangka pikir pd anggota
profesi utk membuat keputusan.
Mnt Hypocrates, Kode etik berfungsi
:
1. Menghindari ketengangan antara
manusia
2. Memperbaiki status kepribadian
3. Menopang pertumbuhan dan
perkembangan pribadi
PRINSIP DASAR DAN ETIKA DLM KESH.
KOMUNITAS
- PRINSIP DASAR DLM KEP KES KOMUNITAS
a. Klg adl unit utama dlm yankesmas
b. 4 tingkat sasaran yankesmas:
individu, klg, klp khusus dan masy.
c. Perawat bekerja atas PSM dlm
menyelesaikan mas kesh
d. Menekankan upaya promotif &
preventif tanpa lupa kuratif & rehabilitatif
e. Dasar yankes Problem Solving
Approach
f. Kegiatan utama : masy baik yg
sehat maupun yg sakit
g. Tujuan : meningkatkan fungsi
kehidupan—derajat kes yg optimal
h. Penekanan : pembinaan perilaku
sehat
i. Bekerja secara team bukan individu
j. Peningkatan kesehatan
k. Home visit ---membantu mengatasi
mas klien
l. Penkes mrp kegiatan utama
m.Pelaksanaan kesmas mengacu pd
sistem yankes yg ada
n. Pelaksanaan Askep kom dilakukan
di Puskesmas, panti, sekolah & klg
- PRINSIP ETIKA DLM KEP KES KOM
- Prinsip Kebaikan ----mempertimbangkan bahaya dan keuntungan
- Prinsip Autonomi---- Individu bebas menentukan tindakan atau keputusannya.
- Prinsip kejujuran / Veracity –mrp dasar terbinanya trust.
Sumber Artikel dari. http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2008/10/etika-keperawatan-kesehatan-komunitas_19.html#ixzz1uRiwvUcH
Silahkan kunjungi kami
Minggu, 06 Mei 2012
Pengertian Kep. Komunitas
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko
tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi
mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN,
1977). Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat
(PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai
institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif.
Langganan:
Postingan (Atom)