Senin, 28 Mei 2012

Beranda


Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977). Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif.

Minggu, 13 Mei 2012

Dian husada sejarah perkembangan keperawatan Indonesia

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA


Berbicara tentang sejarah keperawatan di Indonesia, maka perkembangan keperawatan di Indonesia dapat dibagi dalam tiga masa yaitu: 

A.  Keperawatan di Masa Kuno

Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan oleh perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini begitu mengakar pada masyarakat, sehingga ketika ada yang sakit maka mereka akan pergi ke dukun untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan mantra-mantra dan bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti khasiatnya. Dari segi keperawatan, orang yang sakit hanya dirawat oleh kaum wanita yang berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc). Tidak ada catatan yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan alasan kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk merawat orang sakit. Pada masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan perkembangan yang berarti dalam bidang keperawatan. 
B. Keperawatan di Masa Penjajahan

Di masa penjajahan, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemajuan. Perkembangan keperawatan banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep keperawatan dari Negeri Belanda. Hal ini tidak terlepas dari peranan pemerintah Belanda yang mendirikan dinas kesehatan khusus tentara (saat itu disebut MGD) dan dinas kesehatan rakyat (saat itu disebut BGD). Melalui kedua dinas tersebut pemerintah Belanda merekrut perawat dari penduduk pribumi.
Perawat yang dalam bahasa Belanda disebut Velpleeger menjalankan tugasnya sebagai perawat dengan dibantu oleh penjaga orang sakit yang disebut Zieken Opposer. Para perawat dan penjaga orang sakit ini difasilitasi untuk membentuk organisasi profesi. Organisasi profesi perawat pertama dibentuk di Surabaya pada tahun 1799, organisasi tersebut bernama Perkoempoelan Zieken Velpleeger / Velpleester Boemi Poetra (disingkat PZVB Boemi Poetra). Para perawat ini bekerja di Binnen Hospital di Surabaya untuk merawat staf dan tentara Belanda.
Untuk meningkatkan kemampuan para perawat ini agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang profesional, maka para perawat ini melalui organisasinya diberikan semacam pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah Belanda. Ilmu keperawatan pada masa Belanda disebut Verpleegkunde. Sejak saat itu banyak sekali istilah-istilah keperawatan Indonesia yang mengadopsi bahasa Belanda. Sampai sekarang masih sering kita dengar istilah Belanda tersebut, misalnya nierbeken (bengkok), laken (sprei), bovenlaken (kain penutup), warm-water zak (buli-buli hangat), Iiskap (buli-buli dingin), scheren (gunting/cukur), dan lain-lain.
Ketika kekuasaan beralih ke masa Pemerintahan Jepang, keperawatan Indonesia mengalami masa kegelapan. Wabah penyakit menyebar di mana-mana, jumlah orang sakit meningkat, sementara bahan-bahan yang dibutuhkan seperti balutan dan obat-obatan dalam kondisi kekurangan. Pendidikan keperawatan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhenti. Banyak perawat yang berhenti bekerja sebagai perawat dikarenakan ketakutan dan kecemasan. Selanjutnya tidak ada catatan perkembangan sampai akhirnya Indonesia mendapatkan kemerdekaan. 

C.  Keperawatan Indonesia Setelah Kemerdekaan

Sejarah perkembangan keperawatan Indonesia setelah kemerdekaan adalah sebagai berikut:
1.   Sebelum tahun 1950: Indonesia belum mempunyai konsep dasar tentang keperawatan. 
2.   Tahun 1950: Indonesia mendirikan pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata Rawat (SPR). 
3.   Tahun 1945 – 1955: Berdirinya beberapa organisasi profesi, diantaranya yaitu Persatuan Djuru Rawat dan Bidan Indonesia (PDBI), Serikat Buruh Kesehatan, Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan. 
4.   Tahun 1962: Berdirinya Akademi Keperawatan (Akper). 
5.   Tahun 1955 - 1974: Organisasi profesi keperawatan mengalami perubahan yaitu Ikatan Perawat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Guru Perawat Indonesia, Korps Perawat Indonesia, Majelis Permusyawaratan Perawat Indonesia Sementara (MAPPIS), dan Federasi Tenaga Keperawatan. 
6.   Tahun 1974: Rapat Kerja Nasional tentang Pendidikan Tenaga Perawat Tingkat Dasar yaitu berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang mengganti Sekolah Penata Rawat (SPR). 
7.   Tahun 1974: Berdirinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 
8.   Tahun 1876: Pendidikan Keperawatan di Indonesia yang semula menyatu dengan pelayanan di rumah sakit, telah mulai memisahkan diri (terpisah) dari rumah sakit. 
9.   Pada Januari 1983: Dilaksanakannya Lokakarya Nasional Keperawatan I yang menghasilkan: a) Peranan Independen dan Interdependen yang lebih terintegrasi dalam pelayanan kesehatan; b) Program gelar dalam pendidikan keperawatan; c) Pengakuan terhadap keperawatan sebagai suatu profesi yang mempunyai identitas profesional berotonomi, berkeahlian, mempunyai hak untuk mengawasi praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan. 
10.        Tahun 1985: Berdiri Pendidikan Keperawatan Setingkat Sarjana (S1 Keperawatan) yang pertama yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang menjadi momentum terbaik kebangkitan Profesi Keperawatan di Indonesia. 
11.        Tahun 1999: Berdiri Pendidikan Keperawatan Pasca Sarjana (S2 Keperawatan). 
12.        Tahun 2000: Keluarnya Lisensi Praktek Keperawatan berupa Peraturan Menteri Kesehatan.
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI PALEMBANG, SUMATERA SELATAN


Perkembangan keperawatan di Palembang mengikuti perkembangan keperawatan Indonesia pada umumnya. Sebelum tahun 2000, pendidikan keperawatan di Palembang khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya adalah Sekolah Perawat Kesehatan dan Akademi Keperawatan yan diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan dan pihak swasta. Hampir di setiap kabupaten / kota di Sumatera Selatan terdapat lembaga pendidikan keperawatan.
Pada tahun 2000, berdiri pendidikan keperawatan setingkat sarjana yang pertama yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina Husada. Berdirinya PSIK STIK Bina Husada memberikan perkembangan yang cukup pesat di bidang keperawatan. Tokoh-tokoh yang pendiri PSIK STIK Bina Husada yaitu Bapak Dr. H. Chairil Zaman, MSc., Bapak H. Amar Muntaha, SKM., M. Kes., Bapak Drs. H. M. Ali Yusuf, Bapak H. Martawan Madari, SKM., M. Kes. Ibu Dra. Hj. Herawati.
Kemudian pada tahun 2001, menyusul berdirinya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Berikutnya menyusul berdiri yaitu PSIK STIKes Siti Khodijah dan PSIK STIKes Muhammadiyah.

BAHAN BACAAN:
RSCM, 1997. Pedoman Perawatan RSUP Nasional. RSCM: Jakarta.
M. Bouwhuizen. Ilmu Keperawatan (Verpleegkunde Zn). Alih bahasa: Drs. Med. Moelia Radja Siregar. EGC: Jakarta.
L
a Ode Jumadi Saffar, SKp. Pengantar Keperawatan Profesional. EGC: Jakarta.  
Muslim Sudirman, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina Husada Palembang. 
Nurharlinah, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina Husada Palembang.

ETIKA KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


DEFINISI
Etik = Ethics = Ethos = adat, kebiasaan, perilaku, karakter.Adl ilmu yg mempelajari ttg apa yg baik dan buruk scr moral.
Adl ilmu – kesusilaan – sepatutnya mns hidup – dlm masy – bdsr aturan / prinsip – tingkah laku yg benar.
Etika keperawatan : alat utk mengukur perilaku moral dlm kepwt. (berdsr kode etik yg berlaku)
Etika keperawatan kesehatan komunitas : adl pengambilan keputusan bdrskan moral,pengetahuan ttg hak kliendan tgg jwb profesi.


TUJUAN ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
  1. Menciptakan kepercayaan klien pd perawat
  2. Menciptakan kepercayaan pada sesama perawat
  3. Menciptakan kepercayaan masy pd profesi perawat
Aliran yg Berhubungan Dengan Etika
  1. Aliran Diskriptif --- yg memberi gmbr dan penjelasan bgmn mns berperilaku dlm ling atau dlm masy utk satu 7an.
  2. Aliran Normatif ---- perilaku benar atau salah diukur dgn norma
  3. Aliran Pluralisme ---- Suatu tindakan etis diukur berdsr kekomplekkan situasi yg dihadapi.
KODE ETIK KEPERAWATAN, PRINSIP DAN FUNGSI KODE ETIK
KODE ETIK KEPERAWATAN
Kode Etik Keperawatan (KEK)---bagian ddr etika kesh, tlh disusun oleh DPP PPNI melalui Munas PPNI di Jkt pd tgl 29 November 1989.KEK tdr dr 4 bab 16 pasal.
Bab 1 : Tgg jwb perawat thd klien, tdr dr 4 pasal.
Bab 2 : Tgg jwb perawat thd tugas, tdr dr 5 pasal.
Bab 3 : Tgg jwb perawat thd sejawat, tdr dr 2 pasal.
Bab 4 : Tgg jwb perawat thd profesi, trd dr 4 pasal.
Bab 5 : Tgg jwb perawat thd Negara, tdr dr 2 pasal.
KEK mnt American Nurse Association ( ANA)
  1. Perawat melayani dengan penuh hormat thd klien
  2. Perawat melindungi hak dan privacy klien
  3. Perawatt melindungi publik/klien dr praktik yang ilegal
  4. Perawat memikul tgg jwb atas tindakan keperawatan scr individu
  5. Perawat memelihara kompentensi keperawatan
  6. Perawat melaksanakan pertimbangan menggunakan kompentensi dan kualifikasi individu dlm menjalankan tugas.
  7. Perawat turut serta beraktifitas dlm membantu pengembangan profesi.
  8. Perawat turut serta dlm meningkatkan standart keperawatan
  9. Membantu upaya profesi utk mnedukung Yankes yg berkualitas
  10. Turut serta melindungi publik dr informasi dan gambaran yg salah.
  11. Perawat bekerjasama dengan profesi kes lain dan publik dlm meningkatkan upaya memenuhi kes publik
KEK Mnt International Council Nurse ( ICN)
Adl Federasi perhimpunan Perawat nasional di seluruh dunia yg didirikan tgl 1 Juli 1899 olh Mrs. Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pd tahun 1973. Uraian KEK adal sbb:
  1. Tgg Jwb Utama Perawat, adalah :
    1. Meningkatkan kes
    2. Mencegah timbulnya penyakit
    3. Memelihara Kes, dan
    4. Mengurangi penderitaan
  2. Perawat individu dan anggota kelompok masyarakat, tgg jwb perawat adl melaksanakan askep sesuai kebutuhan masy.
  3. Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan, brtgg jwb thd standart praktik keperawatan
  4. Perawat dan Lingkungan masyarakat, perawat memprakarsai pembaharuan
  5. Perawat dan sejawat
  6. Perawat dan profesi keperawatan
Prinsip Dasar Kode etik Adl menghargai hak dan martabat manusia.
Dlm menghadapi mas bersifat etis / moral. Perawat hrs bertanya pd diri sendiri.
Bagaimana pengaruh tindakan saya thd klien ,thd tim kerja, diri sendiri dan profesi .
Fungsi Kode Etik ; mnt Kozier & Erb, 1990 antara lain :
1. Etik berhub. Dgn standart profesi utk melindungi perawat dan klien
2. Kode Etik sbg alat penyusun Standart Praktik Profesional
3. Mrp Pedoman dlm melaksanakan tindakan & hrs diterima sbg nilai pribadi bagi anggota
4. memberi kerangka pikir pd anggota profesi utk membuat keputusan.
Mnt Hypocrates, Kode etik berfungsi :
1. Menghindari ketengangan antara manusia
2. Memperbaiki status kepribadian
3. Menopang pertumbuhan dan perkembangan pribadi
PRINSIP DASAR DAN ETIKA DLM KESH. KOMUNITAS
  1. PRINSIP DASAR DLM KEP KES KOMUNITAS
a. Klg adl unit utama dlm yankesmas
b. 4 tingkat sasaran yankesmas: individu, klg, klp khusus dan masy.
c. Perawat bekerja atas PSM dlm menyelesaikan mas kesh
d. Menekankan upaya promotif & preventif tanpa lupa kuratif & rehabilitatif
e. Dasar yankes Problem Solving Approach
f. Kegiatan utama : masy baik yg sehat maupun yg sakit
g. Tujuan : meningkatkan fungsi kehidupan—derajat kes yg optimal
h. Penekanan : pembinaan perilaku sehat
i. Bekerja secara team bukan individu
j. Peningkatan kesehatan
k. Home visit ---membantu mengatasi mas klien
l. Penkes mrp kegiatan utama
m.Pelaksanaan kesmas mengacu pd sistem yankes yg ada
n. Pelaksanaan Askep kom dilakukan di Puskesmas, panti, sekolah & klg
  1. PRINSIP ETIKA DLM KEP KES KOM
    1. Prinsip Kebaikan ----mempertimbangkan bahaya dan keuntungan
    2. Prinsip Autonomi---- Individu bebas menentukan tindakan atau keputusannya.
    3. Prinsip kejujuran / Veracity –mrp dasar terbinanya trust.

Minggu, 06 Mei 2012

Pengertian Kep. Komunitas


Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977). Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif.